Filsafat Pendidikan | Zona Berbagi
Headlines News :
Home » » Filsafat Pendidikan

Filsafat Pendidikan

Written By Unknown on Sunday, January 27, 2013 | 5:55 AM


BAB II
PEMBAHASAN
PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT DESA HANDIL BARU KECAMATAN ALUH-ALUH
             Menurut realita yang terjadi, saya kemukakan bahwa masyarakat desa Handil Baru Kecamatan Aluh-Aluh pekerjaan mereka adalah bertani, sebagian beternak ayam/itik, buruh bangunan, guru, dan lain-lain.
A. Fungsi-fungsi Pendidikan Bagi Masyarakat Desa Handil Baru Kecamatan Aluh-Aluh
            Waktu terus berjalan namun aktivitas masyarakat desa Handil Baru dalam mengejar pendidikan terus berlangsung dan kenal menyerah. Prioritas utama bagi mereka adalah memperoleh pendidikan semampu mungkin guna kelangsungan hidup dan memperoleh kesejahteraan hidup semaksimal mungkin. Oleh karena itu, fungsi-fungsi pendidikan bagi mereka :
1. Mengerti benar akan tugasnya dengan baik dan didorong oleh rasa tanggung  jawab yang kuat terhadap dirinya serta terhadap Tuhan.
2. Mampu mengadakan hubungan sosial dengan bekerja sama dengan orang  lain.
2
3. Mampu   menghadapi  segala  perubahan   dunia   karena  salah   satu  ciri
 kehidupan ialah perubahan.
4. Sadar akan dirinya dan harga dirinya sehingga tidak mudah memperjualbelikan dirinya dan kreatif.
5. Peka terhadap nilai-nilai yang sifatnya rohaniah.
B. Pandangan Masyarakat Desa Handil Baru Tentang Pendidikan
1) Mewujudkan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian, dinamis, kreatif, dan berdaya tahan terhadap pengaruh globalisasi.
2) Meningkatkan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, untuk mewujudkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan, dan mantapnya persaudaraan antar umat beragama yang berahlak mulia, toleran, rukun, dan damai.
3) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang produktif, mandiri, maju, berdaya saing, berwawasan lingkungan, dan berkelanjutan dalam rangka memberdayakan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional, terutama pengusaha kecil, menengah, dan koperasi.
C.Keadaan Pendidikan Umum dan Pendidikan Agama (kondisi dan permasalahannya)
            Pendidikan yang lebih maju dan diutamakan masyarakat desa Handil Baru
3
adalah pendidikan agama daripada pendidikan umum berhubung dengan pendidikan agamalah mereka tahu tata cara shalat, hukum-hukum agama, tata cara beretika kepada yang lebih tua dan kepada yang muda.
D. Prediksi Kecendrungan Arah Pendidikan
 Ketika berbicara pendidikan maka kita akan berbicara mengenai definisi pendidikan. Pendidikan merupakan aktifitas rasional yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga “belajar” tetapi lebih ditentukan oleh instinknya. Manusia belajar dengan otaknya melalu rangkaian kegiatan menuju pendewasaan untuk mencapai kehidupan yang lebih berarti.
Pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu. Karena itu diperlukan sejumlah landasan dan asas-asas tertentu dalam menentukan arah dan tujuan pendidikan. Beberapa landasan pendidikan yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan adalah landasan filosofis, sosiologis, dan kultural, Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan untuk menjemput masa depan.
 Analisis dengan filsafat pendidikan adalah :
a. Pandangan filsafat tentang hakikat manusia
Manusia merupakan salah satu dari berbagai jenis makhluk hidup, yang sudah  ribuan  abad  lamanya  menghuni bumi sebagai satu-satunya planet yang
4
 paling sesuai untuk dijadikan sebagai tempat hidupnya. Sebelum menjadi proses pendidikan diluar dirinya , manusia cenderung pada awalnya berusaha melakukan pendidikan pada dirinya sendiri. Pendidikan dimaksud , manusia berusaha mengerti dan mencari hakekat kepribadian tentang siapa mereka yang sebenarnya.
Dalam kondisi ilmu mantiq ( logoka berfikir ) manusia dikenal dengan sebutan Al- insani hayawaanun nathiq ( manusia adalah hewan yang berfikir ). Berfikir pada batasnya   ini maksudnya berkata-kata, dan mengeluarkan pendapat serta fikiran ( anshari, 1982 : 4 ). Pada perjalanan proses pendidikan, peranan efektif terhadap pembinaan kepribadian manusia dapat melalui lingkungan dan juga didukung oleh faktor pembawaan sejak manusia mulai dilahirkan. Dalam kaitan ini perlu ditinjau tentang teori natifisme, empirisme dan konfergensi. Pada dasarnya tujuan pendidikan secara umum adalah untuk membina kepribadian manusia secara sempurna . pengertian kriteria sempuna ditentukan oleh masing-masing pribadi ,masyarakat ,bangsa suatu tempat dan waktu. Pendidikan yang terutama dianggap sebagai transfer kebudayaan , pengembangan ilmu pengetauan akan membawa manusia mengerti dan memahami lebih luas tentang masalah seperti itu. Dengan demikian ilmu pengetahuan memiliki nilai-nilai praktis di dalam kehidupan,baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat.
Terlalu banyak sebutan dan istilah yang diberikan untuk makhluk-makhluk berakal pikiran ciptaan Tuhan , seperti homo sapiens , homo rasionli ,animal social ,al-insan dan lain sebagainya. Bentuk sebutan itu mencerminkana keragaman   sifat  dan  sikap   manusia Hal  itu dapat terjadi karena didalam diri
5
 manusia itu sendiri terdapat enam rasa yang menjadi satu , yaitu rasa intelek , rasa agma,rasa susilah, rasa sosial, rasa seni dan rasa harga diri/sifat ke-aku-an(muhaimin:63).
Maka tidak heran kalau sejak dulu manusia tiada henti-hentinya berusaha membedakan antara unsur manusia yang bersifat lahiriah dan maknawiah. Kebanyakan ahli filsafat yunani bependapat bahwa ruh itu merupakan satu unsur yang harus , yang dapat meninggalkan badan. Jika dia pergi dari badan, dia kembali ke alamnya yang tinggi , meluncur keangkasa luar dan tidak mati , sebagai mana ungkapan phytagoras kepada diasgenes(umar,1984:223).
Islam berpandangan bahwa hakikat manusia merupakan perakitan antara badan dan ruh.islam mengatakan dengan tegas bahwa kedua substansi ini adalah substansi alam(zuhairini : 75 ). Islam memandang permasalahan roh/ruh merupakan suatu hal yang terbatas untuk dipelajari secara mendalam(Q.S, 17:85). Hal itu menjadi landasan bukti walaupun banyak ilmu yang telah dimiliki oleh manusia, namun sampai kapan pun ia tidak akan melebihi Tuhannya, dalam kaitan masalah ruh ( Basalamah, 1993: 155).
Itulah yang membedakan hasil yang telah dicapai islam dari segi sistem kerohaniannya yang tampak pada manusia adalah sosok tubuhnya, dalam hal efektifitas dirinya bersumber pada jiwa dan ruh. Karena itu hidup seorang muslim haruslah diarahkan atas kerjasama yang sempurna antara kepentingan dan kebutuhan jasmani-rohani.

6
b. Hubungan antara masyarakat, kebudayaan, dan pendidikan
Nilai budaya adalah ide-ide yang mengkonsepsikan hal-hal yang paling bernilai dalam kehidupan masyarakat yang bersifat abstrak dan luas ruang lingkupnya. Konsepsi-konsepsi serupa itu biasanya luas dan kabur, tetapi walaupun demikian, atau justru karena kabur dan tidak rasional, biasanya berakar dalam emosional dari alam jiwa manusia.[1]
Suatu sistem nilai budaya terdiri dari konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat, mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat bernilai dalam hidup. Karena itu suatu sistem nilai budaya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia. Sistem-sistem tata kelakuan manusia lain yang tingkatnya lebih konkret, seperti aturan-aturan khusus, hukum dan norma-norma, semua juga berpedoman kepada sistem nilai budaya.
Suatu sistem nilai budaya sering juga berupa pandangan hidup atau world view bagi manusia yang menganutnya. Namun istilah “pandangan hidup” sebaiknya dipisahkan dari konsep sistem nilai budaya. Pandangan hidup itu biasanya mengandung sebagian dari nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, yang dipilih secara efektif oleh para individu dan golongan-golongan dalam masyarakat. Dengan demikian apabila sistem nilai itu merupakan pedoman hidup yang dianut oleh sebagian besar oleh warga masyarakat. “pandangan hidup” itu
7
 merupakan  suatu  sistem  pedoman  yang  dianut oleh golongan-golongan lebih sempit lagi individu-individu khusus dalam masyarakat. karena itu hanya ada pandangan hidup golongan/ individu tertentu, tetapi tak ada pandangan hidup seluruh masyarakat.
c. Aliran-aliran filsafat pendidikan
Progresivisme beranggapan bahwa kemajuan -kemajuan yang telah dicapai oleh manusia tidak lain adalah karena kemampuan manusia dalam mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan berdasarkan tata logic dan sistematisasi berfikir ilmiah. Oleh karena itu, tugas pendidikan adalah melatih kemampuan-kemampuan subjek didiknya dalam memecahkan masalah kehidupan yang mengarah pada pengembangan ilmu pengetahuan yang berguna bagi kehidupannya dalam masyarakat.
Ilmu pengetahuan diperoleh manusia dari proses interaksinya dengan berbagai realita, baik melalui pengalaman langsung ataupun tidak langsung. sebagai pragmatisme, aliran ini memandang ilmu pengetahuan sebagai sesuatu yang bermanfaat, karena pengetahuan itu adalah saran bagi kemajuan manusia.
Dengan demikian, ilmu pengetahuan disini sangat dinamis dan berubah sesuai dengan perubahan-perubahan dalam masyarakat. Ilmu pengetahuan adalah bukti nyata suatu kemajuan manusia dalam menjalani kehidupan. Semakin banyak ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan oleh manusia maka semakin maju pulalah suatu masyarakat.

8
d. Sistem nilai dalam kehidupan manusia
Sistem adalah merupakan suatu himpunan gagasan atau prinsip-prinsip yang saling bertautan, yang bergabung menjadi suatu keseluruhan. Berhubungan dengan ini nilai yang merupakan suatu norma tertentu mengatur ketertiban kehidupan sosial. Sebab perasaan, juga sebagai makhluk individu, sosial dan bersusila. Sebagaimana kita ketahui manusia juga merupakan makhluk budaya juga merupakan makhluk sosial. Manusia selalu membutuhkan bantuan orang lain dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. oleh karena itu manusia dalam proses interaksinya haruslah berpedoman pada normal-normal atau nilai-nilai kehidupan sosial dapat terbina dengan baik dan selaras.
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik suatu pengertian bahwa nilai akan selalu muncul apabila manusia (sebagai makhluk sosial) ini mengadakan hubungan sosial atau dengan kata lain hidup bermasyarakat dengan manusia lain.
 Asas pokok aliran ini adalah bahwa manusia selalu tetap survive terhadap semua tantangan kehidupannya yang secara praktis akan senantiasa mengalami kemajuan. Oleh karena itu aliran ini selalu memandang bahwa pendidikan tidak lain tidak bukan adalah proses perkembangan, sehingga seorang pendidik mesti selalu siap untuk senantiasa memodifikasi berbagai metode dan strategi dalam pengupayaan ilmu-ilmu pengetahuan terbaru dan berbagai perubahan-perubahan yang menjadi kecenderungan dalam suatu masyarakat.

9
e. Teori kebenaran, tujuan hidup, tujuan pendidikan
          Menurut teori consistency untuk menetapkan suatu kebenaran bukanlah didasarkan atas hubungan subyek dengan realitas obyek. Sebab apabila didasarkan atas hubungan subyek (ide, kesannya dan comprehensionnya) dengan obyek, pastilah ada subyektivitasnya. Oleh karena itu pemahaman subyek yang satu tentang sesuatu realitas akan mungkin sekali berbeda dengan apa yang ada di dalam pemahaman subyek lain.
Pendidikan adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar atau disengaja guna untuk menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman untuk menentukan tujuan hidup sehingga bisa memiliki pandangan yang luas untuk kearah depan lebih baik dan dengan pendidikan itu sendiri dapat menciptakan orang- orang berkualitas.
Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkwalitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Karena tanpa pendidikan itu sendiri kita akan terjajah oleh adanya kemajuan saat ini, karena semakin lama semakin ketat pula dalam persaingan dan semakin lama juga mutu pendidikan akan semakin maju pula.
10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
            Menurut realita yang terjadi, saya kemukakan bahwa masyarakat desa Handil Baru Kecamatan Aluh-Aluh pekerjaan mereka adalah bertani, sebagian beternak ayam/itik, buruh bangunan, guru, dan lain-lain.
            Waktu terus berjalan namun aktivitas masyarakat desa Handil Baru dalam mengejar pendidikan terus berlangsung dan kenal menyerah. Prioritas utama bagi mereka adalah memperoleh pendidikan semampu mungkin guna kelangsungan hidup dan memperoleh kesejahteraan hidup semaksimal mungkin. Oleh karena itu, fungsi-fungsi pendidikan bagi mereka :
1. Mengerti benar akan tugasnya dengan baik dan didorong oleh rasa tanggung  jawab yang kuat terhadap dirinya serta terhadap Tuhan.
2. Mampu mengadakan hubungan sosial dengan bekerja sama dengan orang  lain.
3. Mampu   menghadapi  segala  perubahan   dunia   karena  salah   satu  ciri
 kehidupan ialah perubahan.
11


[1] Ibid, hlm. 11.
Share this article :
Disclaimer: Artikel, gambar ataupun video yang ada di blog ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain, dan Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber lain tersebut. Jika kami salah dalam menentukan sumber yang pertama, mohon beritahu kami dengan memberikan komentar yang bijak di bawah ini.

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Huzna Souvenir
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Zona Berbagi - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template