Fiqh al-Lughah | Zona Berbagi
Headlines News :
Home » » Fiqh al-Lughah

Fiqh al-Lughah

Written By MAS IRTIQAIYAH BANJARMASIN on Wednesday, November 5, 2014 | 8:38 PM



BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Bahasa Arab telah tersebar di berbagai negeri dan digunakan oleh berbagai bangsa, sebab bahasa Arab merupakan bahasa agama, bahas kitab suci, bahasa hadist nabi, dan dugunakan dalam pelaksanaan ibadah. Al-Quran mempinyai konstribusi besar terhadap pengmbangan dan penyebaran bahasa arab. Al-Quran merupakan pemersatu lahjah-lahjah arab dalam lahjah Quraisy.
Bahasa dan sastra alquran menjadi popular, membumi dan memasyarakat diseeluruh kabilah arab terutama pada daerah-daerah yang telah dimasuki islam. Ketika mereka membacakan puisi-puisi dan berorasi politik masyarakat saat itu sangat terpengaruh olehnya. Dengan demikian bahasa al-Quran saat itu telh mempengaruhi bangsa arab secara totalitas dalam kehidupan mereka sehari hari.

B.            Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan dibahas beberapa hal penting dalam pembelajaran Fiqh al-Lughah, yaitu :
1.         Pengaruh Al-Qur’an terhadap Bahasa Arab Dan Keistimewaan Bahasa Arab (Segi Fonologis, Morfologis, Sintaksis, dan Semantis)









BAB II
PEMBAHASAN
A.           Pengaruh Al-Qur’an terhadap Bahasa Arab dan Keistimewaan Bahasa Arab
Bahasa Arab atau secara mudahnya Arab ( ‘Arabī), adalah sebuah bahasa Semitik yang muncul dari daerah yang sekarang termasuk wilayah Arab Saudi. Bahasa ini adalah sebuah bahasa yang terbesar dari segi jumlah penutur dalam keluarga bahasa Semitik. Bahasa Arab telah memberi banyak kosakata kepada bahasa lain dari dunia Islam, sama seperti peranan Latin kepada kebanyakan bahasa Eropa. Semasa Abad Pertengahan bahasa Arab juga merupakan alat utama budaya, terutamanya dalam sains, matematik adan filsafah, yang menyebabkan banyak bahasa Eropa turut meminjam banyak kata darinya.
Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an karena bahasa Arab adalah bahasa yang terbaik yang pernah ada sebagaimana firman Allah:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” Az Zukhruf : 3
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi al-Quran dalam bahasa Arab, yaitu:
1) Menguatkan bahasa quraisy
Al-quran didatangkan dengan bahasa quraisy, yang mana keduanya merupakan sandaran agama Islam yang dianut oleh kabilah-kabilah Arab.
2) Memelihara bahasa Arab, memperbaikinya dan membangun bahasa Arab supaya lebih maju.[1]
3) Berkembangnya ilmu-ilmu bahasa Arab, seperti ilmu nahu, ilmu sharaf, mu’jam, ilmu balaghah dan ilmu adab.
4) Timbulnya kata-kata baru, gaya bahasa yang indah dan seni berpidato. Tumbuhnya kata-kata hikmah dan gaya bahasa yang diambil dari gaya al-Quran.
5) Terciptanya kata-kata dan ungkapan yangbelum ada pada masa datangnya jahiliyyah yaitu zaman sbelum islam dan kata munafiq yaitu orang masuk islam hanya di mulut saja, tetapi di hati nya tidak ada.
6) Kemampuan bahasa Arab lebih besar dari pada bahasa serumpun yang lain, kandungan pengertian nya tercrmin dalam ungkapan-ungkapannya dan terjabar di dalam kaidah-kaidahnya.[2]
Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya bahwa Alquran adalah bahasa Arab yang memiliki nilai sastra yang sangat tinggi dan tak tertandingi oleh siapapun dan sampai kapanpun. Olehnya itu, aspek kebahasaan  yang dimaksud di sini adalah aspek bahasa Arab yang menjadi bahasa Alquran. Diantara aspek tersebut adalah:
     -Aspek nahwu (tata bahasa). Aspek ini menentukan posisi kata dalam suatu kalimat. Penentuan posisi kata tersebut terbagi kepada empat tanda i’rab yakni: marfu’, mansub, majrur, majzum. Keempat tanda i’rab tersebut menentukan harakat terakhir pada setiap kata dalam suatu kalimat. Dengan demikian, aspek ini merupakan suatu disiplin ilmu dalam bahasa Arab yang menentukan objek kajiannya pada penentuan posisi kata dalam harakat terakhir pada setiap kata dalam suatu kalimat (jumlah).
     -Aspek saraf (morfologi), aspek ini mempelajari perubahan kata dari suatu bentuk ke bentuk yang lain. Perubahan tersebut berimplikasi pada perubahan makna. Kalau pada fiil, maka penekanannya ada pada dimensi waktu pelaksanaannya sementara pada isim, penekanannya ada pada keragaman makna benda itu. Dengan demikian, morfologi ini merupakan satu disiplin ilmu dalam bahasa Arab yang menekankan obyek kajiannya pada perubahan bentuk  kata.
-Aspek Balagah (Stilistika), aspek ini mempelajari tentang using-using bahasa Arab, makna yang tersirat di balik yang tersurat pada ungkapan-uangkapan yang berbahasa Arab. Dengan demikian aspek ini merupakan satu disiplin ilmu dalam bahasa Arab yang menekankan obyek kajiannya pada bahasa dalam bahasa Arab.
-Aspek Harf (Kata Depan), aspek ini mempelajari tentang penggunaan kata depan dalam bahasa Arab yang membawa pada keragaman kesan makna yang termuat pada satu kalimat. Dengan demikian aspek ini merupakan satu disiplin ilmu dalam bahasa Arab yang menekankan obyek kajiannya pada Harf (kata depan) untuk tercapainya ketepatan makna dan kecocokan uslub bahasa.
-Aspek Qira’ah (Cara Baca), aspek ini mempelajari tentang kemungkinan keragaman bacaan Alquran. Oleh ulama Qiraah menyebutnya ada tujuh bacaan yang dinilai Qiraat Sahihah dan bahkan ada sepuluh yang populer. Keragaman bacaan ayat Alquran sudah pasti berakibat pada keragaman makna daan interpretasi. Dengan demikian aspek ini merupakan satu disiplin ilmu dalam bahasa Arab yang menekankan obyek kajiannya pada sebab terjadinya keragaman bacaan dan segala permasalahan yang terkait dengannya. Keragaman bacaan tersebut lebih difokuskan pada naskah Alquran.
-Aspek Dalalah ( Semantik), aspek ini mempelajari tentang maksud yang dapat dipahami dari satu kalimat. Oleh karena terkadang satu lafaz itu mempunyai arti lebih dari satu dan bahkan ada diantaranya memuat dua arti yang saling berlawanan, padahal berasal dari satu kata. Kemungkinan tersebut membawa pada perselisihan pendapat dalam memahami satu kata yang memiliki makna yang beragam. Dengan demikian, aspek ini merupakan satu displin ilmu dalam bahasa Arab  yang menekankan obyek kajiannya pada maksud yaang termuat dalam redaksi bahasa Arab.
-Struktur kata dalam kalimat, aspek ini juga merupakan satu disiplin ilmu dalam bahsa Arab yang menekankan obyek kajiannya pada susunan kata dalam kalimat yang memungkinkan berbeda dengan kalimat yang lain tanpa perubahan komponen lafaz yang digunakannya yang nampak berbeda dengan yang lain. Akan tetapi, perbedaan letak lafaz tersebut berimplikasi pada penekanan maksud yang diinginkan kalimat itu.
-Aspek Interpretasi (المفهوم والمنطوق), aspek ini juga merupakan satu disiplin ilmu dalam bahasa Arab yang secara tersendiri memfokuskan objek kajiannya pada pemaknaan redaksi kalimat yang sering diistilahkan dengan interpretasi tekstual dan kontekstual.[3]
Contoh-contohnya :
1.      دخل محمد في الفصل , kata الفصل diberi garis kasrah oleh karena dimasuki amil jar (huruf jar).
2.   Yang terjadi pada isim, فَعْلاً    فَاعِلٌ →  مَفْعُوْلٌ    مَفْعَلٌ     مِفعَلٌ
      Yang terjadi pada fi’il,  فعل        يفعل        افعل
      Dari delapan bentuk lafaz tersebut semuanya bersumber dari satu akar kata yaitu فعل
3.   Alquran mengatakan إياك نعبد   dan tidak mengatakan  نعبدك , dan semua sama karena  pengabdian hamba itu hanya terpusat kepada Zat yang Maha Esa sehingga bentuk pertamalah yang lebih tepat menyampaikan maksud tersebut.
4. تب عليكم  dan كتب إليكم untuk maksud “diwajibkan atas kamu sekalian”, maka penggunaan huruf jar على lebih tepat dan lebih sesuai dengan kaedah bahasa.
5.   Lafaz ملك pada ayat ملك يوم الدين  terkadang diperselisihkan bacaannya. Ada yang mebaca مَلِكِ yang berarti raja dan ada pula yang membaca مالك yang berarti menguasai. Keduanya adalah bacaan yang dibenarkan oleh ulama.
6.   Alquran mengatakan والمطلقات يتربصن بأنفسهن ثلاثة قروء. Kata قروء kadang berarti الحيض juga berarti الطهور .  Sementara kedua makna tersebut saling kontradiktif.
7.    Alquran mengatakan إن الله خبير بما تعملون . Lalu di ayat yang lain mengatakan إن الله بما تعملون خبير . Keduanya memberi penekanan pada bahagian yang tidak sama. Potongan ayat yang pertama menekankan maksud pada sifat Kemahatahuan-Nya, sedangkan yang kedua menekankan pada perbuatan hamba-Nya.




BAB III
PENUTUP
A.           Simpulan
Bahasa Arab atau secara mudahnya Arab ( ‘Arabī), adalah sebuah bahasa Semitik yang muncul dari daerah yang sekarang termasuk wilayah Arab Saudi. Bahasa ini adalah sebuah bahasa yang terbesar dari segi jumlah penutur dalam keluarga bahasa Semitik.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi al-Quran dalam bahasa Arab, yaitu:
1)      Menguatkan bahasa quraisy.
2)      Memelihara bahasa Arab, memperbaikinya dan membangun bahasa Arab supaya lebih maju.
3)      Berkembangnya ilmu-ilmu bahasa Arab, seperti ilmu nahu, ilmu sharaf, mu’jam, ilmu balaghah dan ilmu adab.
4)      Timbulnya kata-kata baru, gaya bahasa yang indah dan seni berpidato. Tumbuhnya kata-kata hikmah dan gaya bahasa yang diambil dari gaya al-Quran.
5)      Terciptanya kata-kata dan ungkapan yangbelum ada pada masa datangnya jahiliyyah yaitu zaman sbelum islam dan kata munafiq yaitu orang masuk islam hanya di mulut saja, tetapi di hati nya tidak ada.
6)      Kemampuan bahasa Arab lebih besar dari pada bahasa serumpun yang lain, kandungan pengertian nya tercrmin dalam ungkapan-ungkapannya dan terjabar di dalam kaidah-kaidahnya.

B.            Saran-saran




DAFTAR PUSTAKA
-       Dr.Abdul Wahid Wafi, Fiqh Lughah, Darul an-nahdhatu Misri Liltab’ Wa An-nashari: Kairo,
-       Muhammad Sirhaan, Fiqh Lughah Ilmu Bahasa Arab, (IKIP Semarang Press: Semarang),
-       Ahmad Thib Raya, “Aspek-aspek Kebahasaan di dalam Alquran dan Pengaruhnya Terhadap Penafsiran dan Istimbath Hukum”, Makalah,  disampaikan pada Orasi Ilmiah dalam rangka Pembukaan Kuliah PPS IAIN Alauddin Makassar.


[1] Dr.Abdul Wahid Wafi, Fiqh Lughah, Darul an-nahdhatu Misri Liltab’ Wa An-nashari: Kairo. Hal.118
[2] Muhammad Sirhaan, Fiqh Lughah Ilmu Bahasa Arab, (IKIP Semarang Press: Semarang)
[3] Keterangan tersebut dari aspek 1-7 dapat dibandingkan dengan penjelasan Ahmad Thib Raya, “Aspek-aspek Kebahasaan di dalam Alquran dan Pengaruhnya Terhadap Penafsiran dan Istimbath Hukum”, Makalah,  disampaikan pada Orasi Ilmiah dalam rangka Pembukaan Kuliah PPS IAIN Alauddin Makassar, h. 3-5.
Share this article :
Disclaimer: Artikel, gambar ataupun video yang ada di blog ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain, dan Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber lain tersebut. Jika kami salah dalam menentukan sumber yang pertama, mohon beritahu kami dengan memberikan komentar yang bijak di bawah ini.

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Huzna Souvenir
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Zona Berbagi - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template