Hakekat Hapalan Kosakata di Madrasah Tsanawiyah | Zona Berbagi
Headlines News :
Home » » Hakekat Hapalan Kosakata di Madrasah Tsanawiyah

Hakekat Hapalan Kosakata di Madrasah Tsanawiyah

Written By MAS IRTIQAIYAH BANJARMASIN on Wednesday, November 5, 2014 | 8:53 PM



BAB II

LANDASAN TEORI

A.                Hakekat Hapalan Kosakata di Madrasah Tsanawiyah
1.Pengertian Hapalan Kosakata
            Kata hafalan juga berasal dari kata  حفظا – يحفظ – حفظ yang berarti menjaga, memelihara dan melindungi.[1] Kamus Bahasa Indonesia kata kata hafalan yang artinya telah masuk dalam ingatan tentang pelajaran atau dapat mengucapkan di luar kepala tanpa melihat buku atau catatan lain.
Menurut Ahmad Djanan Asifuddin, pembelajaran hafalan kosakata (al-mufradât) yaitu proses penyampaian bahan pembelajaran yang berupa kata atau perbendaharaan kata sebagai unsur dalam pembelajaran bahasa Arab.
Dengan demikian, hapalan kosakata adalah mampu memahamidan hafal kumpulan kata-kata yang membentuk bahasa yang diketahui seseorang dan kumpulan kata tersebut akan ia digunakan dalam menyusun kalimat Jadi dalam prakteknya setelah siswa memahami kosakata kemudian mereka diajari untuk menggunakannya baik dalam bentuk ucapan maupun tulisan.

2. Pembelajaran Hapalan Kosakata
            Pembelajaran hapalan kosakata adalah peserta didik  mampu menguasai mufradat, menerjemahkannya, dan mampu menggunakannya dalam jumlah (kalimat) yang benar. Artinya tidak hanya sekedar hafal kosakata tanpa mengetahui bagaimana menggunakannya dalam komunikasi yang sesungguhnya.
Prinsip-prinsip dalam pemilihan hapalan kosakata yang akan diajarkan kepada pembelajar asing (selain penutur arab) adalah sebagai berikut:
1.    Tawatur (Frequency), yaitu frekuensi penggunaan kata-kata yang tinggi dan sering  itulah yang harus menjadi pilihan.
2.    Tawazzu’ (Range), yaitu mengutamakan kata-kata yang banyak digunakan baik di negara Arab maupun di negara-negara non Arab atau di suatu negara tertentu yang mana kata-kata itu lebih sering digunakan.
3.    Mutaahiyah (Availability), mengutamakan kata-kata atau kosakata yang mudah dipelajari dan digunakan dalam berbagai media atau wacana.
4.    Ulfah (Familiarity), yakni mendahulukan kata-kata yang sudah dikenal dan cukup familiar didengar, seperti penggunaan kata شَمْسٌ lebih sering digunakan dari pada kata ذٌ كاءٌ , padahal keduanya sama maknanya.
5.    Syumuul (Coverage), yakni kemampuan daya cakup suatu kata untuk memiliki beberapa arti, sehingga menjadi luas cakupannya. Misalnya kata يبت lebih luas daya cakupannya dari pada kata منـزل
6.    Ahammiyah (Significance), yakni mengutamakan kata-kata yang memiliki arti yang signifikan untuk menghindari kata-kata umum yang banyak ditinggalkan atau kurang lagi digunakan.
7.    ‘uruubah, yakni mengutamakan kata-kata Arab dari kata-kata serapan yang diarabisasi dari bahasa lain. Misalnya kata الهاتف , المذيـاع, التلفاز secara berurutan ini harus diutamakan pemilihannya dari pada kata التليفون , الراديو dan التلفزيون.

3.Tujuan Pembelajaran Hapalan Kosakata
Tujuan utama pembelajaran hapalan kosakata adalah :
a.Memperkenalkan kosakata baru kepada peserta didik.
b.Melatih peserta didik untuk dapat mengucapkan kosakata itu dengan benar.
c.Memahami makna kosakata, baik secara denotatif/leksikal (berdiri sendiri) maupun  ketika digunakan dalam konteks kalimat tertentu (makna konotatif dan gramatikal).
d.Mampu menggunakan kosakata tersebut dalam berekspresi, baik secara lisan (berbicara) maupun tulisan (mengarang) sesuai dengan konteks yang benar.
1.         Hakekat Metode
a.Pengertian Metode
Metode adalah cara yang teratur dan sitematis untuk mencapai tujuan, cara-cara yang dilaksanakan untuk mengadakan interaksi belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Prof. Dr. Winarno Surahmad (1986) menegaskan bahwa metode pengajaran adalah cara, yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Makin baik metode yang diterapkan, maka makin efektif pencapaian tujuan. Sedangkan untuk menetapkan apakah sebuah metode dapat disebut baik diperlukan patokan yang bersumber dari beberapa faktor yang di antaranya adalah tujuan yang akan dicapai dan yang merupakan faktor utama.

b.Metode Ulang-Ucap
Metode pembelajaran Ulang Ucap merupakan salah satu sub bagian dari model pembelajaran berbicara pada mata pelajaran Bahasa Arab. Sub bagian yang lain dari model pembelajaran berbicara yaitu : lihat ucapkan, memberikan, menjawab pertanyaan, bertanya, reka cerita gambar, melanjutkan cerita, menceritakan kembali, bercerita, parafrase, bermain peran.

c.Penggunaan Metode Ulang-Ucap di Madrasah Tsanawiyah Taman Hudaya  Bincau
Penggunaan metode Ulang-Ucap melatih lisan siswa agar terbiasa mengucapkan kosakata Arab. Model ucapan dapat berupa suara guru atau rekaman native speaker (atau berupa kaset). Model ucapan kosakata yang diperdengarkan kepada siswa disusun dengan teliti, kemudian siswa memperhatikan cara pengucapan. Materi disesuaikan dengan kondisi siswa atau disesuaikan dengan kurikulum sekolah. Teknik Ulang Ucap ini juga bisa dilakukan dengan bantuan kartu gambar.
Langkah-langkah pembelajaran :
-       Model ucapan diperdengarkan di depan kelas
-       Siswa mendengarkan dengan teliti
-       Siswa mengucapkannya kembali sesuai dengan suara yang didengar
Metode pembelajaran Ulang Ucap merupakan pembelajaran tingkat awal/pertama pada model pembelajaran Berbicara. Dengan demikian maka dikandung pengertian bahwa model pembelajaran ini sebagai langkah awal/dasar bagi pembelajaran selanjutnya yaitu model pembelajaran Lihat Ucapkan. Langkah pembelajaran dan proses pembelajaran Ulang Ucap dapat menyerupai model pembelajaran Dengar Ulang Ucap (Mendengarkan), namun boleh divariasikan dan dikombinasikan agar lebih kreatif dan menyenangkan asal tetap mengacu pada tujuan pembelajaran. Penilaian dalam model pembelajaran Ulang Ucap  dititikberatkan pada lafal dan intonasi yang jelas dan tepat.
Salah satu contoh langkah-langkah pembelajarannya, sebagai berikut :
-       Guru menjelaskan tujuan pembelajaran/KD.
-       Guru mengucapkan sebuah kata atau kalimat sederhana  dengan intonasi yang jelas.
-       Guru menyuruh seluruh  siswa bersama-sama mengulang ucapan/kata-kata kosakata yang baru saja diucapkan guru.
-       Guru menunjuk salah satu siswa mengulang ucapan/kata-kata kosakata yang baru saja diucapkan guru, dilanjutkan dengan siswa yang lain.
-       Guru mengulangi lagi dengan ucapan kata-kata/kalimat kosakata yang lain, lalu melakukan langkah ketiga dan keempat.
-       Guru menunjuk salah satu siswa mengucapkan sebuah kata/kalimat kosakata, lalu siswa yang lain mengulang ucapan kata/kalimat tersebut.
Demikian seterusnya sampai seluruh siswa maju mengulang ucapan dari guru atau siswa.
-       Evaluasi.


[1] Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wadzuhryah, 1990, cet.II, hlm. 105.
Share this article :
Disclaimer: Artikel, gambar ataupun video yang ada di blog ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain, dan Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber lain tersebut. Jika kami salah dalam menentukan sumber yang pertama, mohon beritahu kami dengan memberikan komentar yang bijak di bawah ini.

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Huzna Souvenir
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Zona Berbagi - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template