BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bahasa Arab telah tersebar di berbagai
negeri dan digunakan oleh berbagai bangsa, sebab bahasa Arab merupakan bahasa
agama, bahas kitab suci, bahasa hadist nabi, dan dugunakan dalam pelaksanaan
ibadah. Al-Quran mempinyai konstribusi besar terhadap pengmbangan dan
penyebaran bahasa arab. Al-Quran merupakan pemersatu lahjah-lahjah arab dalam
lahjah Quraisy.
Bahasa dan sastra alquran menjadi popular,
membumi dan memasyarakat diseeluruh kabilah arab terutama pada daerah-daerah
yang telah dimasuki islam. Ketika mereka membacakan puisi-puisi dan berorasi
politik masyarakat saat itu sangat terpengaruh olehnya. Dengan demikian bahasa
al-Quran saat itu telh mempengaruhi bangsa arab secara totalitas dalam
kehidupan mereka sehari hari.
B.
Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan dibahas beberapa hal
penting dalam pembelajaran Fiqh al-Lughah, yaitu :
1.
Pengaruh Al-Qur’an terhadap Bahasa Arab Dan
Keistimewaan Bahasa Arab (Segi Fonologis, Morfologis, Sintaksis, dan Semantis)
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengaruh Al-Qur’an terhadap Bahasa Arab dan
Keistimewaan Bahasa Arab
Bahasa Arab atau secara mudahnya Arab (
‘Arabī), adalah sebuah bahasa Semitik yang muncul dari daerah yang sekarang
termasuk wilayah Arab Saudi. Bahasa ini adalah sebuah bahasa yang terbesar dari
segi jumlah penutur dalam keluarga bahasa Semitik. Bahasa Arab telah memberi
banyak kosakata kepada bahasa lain dari dunia Islam, sama seperti peranan Latin
kepada kebanyakan bahasa Eropa. Semasa Abad Pertengahan bahasa Arab juga
merupakan alat utama budaya, terutamanya dalam sains, matematik adan filsafah,
yang menyebabkan banyak bahasa Eropa turut meminjam banyak kata darinya.
Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai
bahasa Al-Qur’an karena bahasa Arab adalah bahasa yang terbaik yang pernah ada
sebagaimana firman Allah:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al
Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” Az Zukhruf : 3
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi al-Quran
dalam bahasa Arab, yaitu:
1)
Menguatkan bahasa quraisy
Al-quran didatangkan dengan bahasa quraisy,
yang mana keduanya merupakan sandaran agama Islam yang dianut oleh
kabilah-kabilah Arab.
2) Memelihara bahasa Arab, memperbaikinya
dan membangun bahasa Arab supaya lebih maju.[1]
3) Berkembangnya ilmu-ilmu bahasa Arab,
seperti ilmu nahu, ilmu sharaf, mu’jam, ilmu balaghah dan ilmu adab.
4) Timbulnya kata-kata baru, gaya bahasa
yang indah dan seni berpidato. Tumbuhnya kata-kata hikmah dan gaya bahasa yang
diambil dari gaya al-Quran.
5) Terciptanya kata-kata dan ungkapan
yangbelum ada pada masa datangnya jahiliyyah yaitu zaman sbelum islam dan kata
munafiq yaitu orang masuk islam hanya di mulut saja, tetapi di hati nya tidak
ada.
6) Kemampuan bahasa Arab lebih besar dari
pada bahasa serumpun yang lain, kandungan pengertian nya tercrmin dalam
ungkapan-ungkapannya dan terjabar di dalam kaidah-kaidahnya.[2]
Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya
bahwa Alquran adalah bahasa Arab yang memiliki nilai sastra yang sangat tinggi
dan tak tertandingi oleh siapapun dan sampai kapanpun. Olehnya itu, aspek
kebahasaan yang dimaksud di sini adalah
aspek bahasa Arab yang menjadi bahasa Alquran. Diantara aspek tersebut adalah:
-Aspek nahwu (tata bahasa). Aspek ini
menentukan posisi kata dalam suatu kalimat. Penentuan posisi kata tersebut
terbagi kepada empat tanda i’rab yakni: marfu’, mansub, majrur, majzum. Keempat
tanda i’rab tersebut menentukan harakat terakhir pada setiap kata dalam suatu
kalimat. Dengan demikian, aspek ini merupakan suatu disiplin ilmu dalam bahasa
Arab yang menentukan objek kajiannya pada penentuan posisi kata dalam harakat
terakhir pada setiap kata dalam suatu kalimat (jumlah).
-Aspek saraf (morfologi), aspek ini
mempelajari perubahan kata dari suatu bentuk ke bentuk yang lain. Perubahan
tersebut berimplikasi pada perubahan makna. Kalau pada fiil, maka penekanannya
ada pada dimensi waktu pelaksanaannya sementara pada isim, penekanannya ada
pada keragaman makna benda itu. Dengan demikian, morfologi ini merupakan satu
disiplin ilmu dalam bahasa Arab yang menekankan obyek kajiannya pada perubahan
bentuk kata.
-Aspek Balagah (Stilistika), aspek ini mempelajari
tentang using-using bahasa Arab, makna yang tersirat di balik yang tersurat
pada ungkapan-uangkapan yang berbahasa Arab. Dengan demikian aspek ini
merupakan satu disiplin ilmu dalam bahasa Arab yang menekankan obyek kajiannya
pada bahasa dalam bahasa Arab.
-Aspek Harf (Kata Depan), aspek ini mempelajari
tentang penggunaan kata depan dalam bahasa Arab yang membawa pada keragaman
kesan makna yang termuat pada satu kalimat. Dengan demikian aspek ini merupakan
satu disiplin ilmu dalam bahasa Arab yang menekankan obyek kajiannya pada Harf
(kata depan) untuk tercapainya ketepatan makna dan kecocokan uslub bahasa.
-Aspek Qira’ah (Cara Baca), aspek ini mempelajari
tentang kemungkinan keragaman bacaan Alquran. Oleh ulama Qiraah menyebutnya ada
tujuh bacaan yang dinilai Qiraat Sahihah dan bahkan ada sepuluh yang populer.
Keragaman bacaan ayat Alquran sudah pasti berakibat pada keragaman makna daan
interpretasi. Dengan demikian aspek ini merupakan satu disiplin ilmu dalam
bahasa Arab yang menekankan obyek kajiannya pada sebab terjadinya keragaman
bacaan dan segala permasalahan yang terkait dengannya. Keragaman bacaan
tersebut lebih difokuskan pada naskah Alquran.
-Aspek Dalalah ( Semantik), aspek ini mempelajari
tentang maksud yang dapat dipahami dari satu kalimat. Oleh karena terkadang
satu lafaz itu mempunyai arti lebih dari satu dan bahkan ada diantaranya memuat
dua arti yang saling berlawanan, padahal berasal dari satu kata. Kemungkinan
tersebut membawa pada perselisihan pendapat dalam memahami satu kata yang
memiliki makna yang beragam. Dengan demikian, aspek ini merupakan satu displin
ilmu dalam bahasa Arab yang menekankan
obyek kajiannya pada maksud yaang termuat dalam redaksi bahasa Arab.
-Struktur kata dalam kalimat, aspek ini juga merupakan
satu disiplin ilmu dalam bahsa Arab yang menekankan obyek kajiannya pada
susunan kata dalam kalimat yang memungkinkan berbeda dengan kalimat yang lain
tanpa perubahan komponen lafaz yang digunakannya yang nampak berbeda dengan
yang lain. Akan tetapi, perbedaan letak lafaz tersebut berimplikasi pada
penekanan maksud yang diinginkan kalimat itu.
-Aspek Interpretasi (المفهوم والمنطوق),
aspek ini juga merupakan satu disiplin ilmu dalam bahasa Arab yang secara
tersendiri memfokuskan objek kajiannya pada pemaknaan redaksi kalimat yang
sering diistilahkan dengan interpretasi tekstual dan kontekstual.[3]
Contoh-contohnya :
1.
دخل محمد في الفصل , kata الفصل
diberi garis kasrah oleh karena dimasuki amil jar (huruf jar).
2. Yang
terjadi pada isim, فَعْلاً → فَاعِلٌ
→ مَفْعُوْلٌ → مَفْعَلٌ → مِفعَلٌ
Yang terjadi pada fi’il, فعل → يفعل
→ افعل
Dari delapan bentuk lafaz tersebut semuanya bersumber dari satu akar
kata yaitu فعل
3.
Alquran mengatakan إياك نعبد dan tidak mengatakan نعبدك
, dan semua sama karena pengabdian hamba
itu hanya terpusat kepada Zat yang Maha Esa sehingga bentuk pertamalah yang
lebih tepat menyampaikan maksud tersebut.
4. تب عليكم dan كتب إليكم
untuk maksud “diwajibkan atas kamu sekalian”, maka penggunaan huruf jar على
lebih tepat dan lebih sesuai dengan kaedah bahasa.
5.
Lafaz ملك pada ayat ملك يوم الدين terkadang diperselisihkan bacaannya. Ada yang
mebaca مَلِكِ yang
berarti raja dan ada pula yang membaca مالك
yang berarti menguasai. Keduanya adalah bacaan yang dibenarkan oleh ulama.
6. Alquran
mengatakan والمطلقات يتربصن بأنفسهن
ثلاثة قروء.
Kata قروء kadang
berarti الحيض juga
berarti الطهور . Sementara kedua makna tersebut saling
kontradiktif.
7.
Alquran mengatakan إن الله خبير
بما تعملون
. Lalu di ayat yang lain mengatakan إن الله بما تعملون خبير
. Keduanya memberi penekanan pada bahagian yang tidak sama. Potongan ayat yang
pertama menekankan maksud pada sifat Kemahatahuan-Nya, sedangkan yang kedua
menekankan pada perbuatan hamba-Nya.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Bahasa Arab atau secara mudahnya Arab (
‘Arabī), adalah sebuah bahasa Semitik yang muncul dari daerah yang sekarang
termasuk wilayah Arab Saudi. Bahasa ini adalah sebuah bahasa yang terbesar dari
segi jumlah penutur dalam keluarga bahasa Semitik.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
al-Quran dalam bahasa Arab, yaitu:
1) Menguatkan bahasa quraisy.
2) Memelihara bahasa Arab, memperbaikinya dan membangun bahasa Arab supaya
lebih maju.
3) Berkembangnya ilmu-ilmu bahasa Arab, seperti ilmu nahu, ilmu sharaf,
mu’jam, ilmu balaghah dan ilmu adab.
4) Timbulnya kata-kata baru, gaya bahasa yang indah dan seni berpidato.
Tumbuhnya kata-kata hikmah dan gaya bahasa yang diambil dari gaya al-Quran.
5) Terciptanya kata-kata dan ungkapan yangbelum ada pada masa datangnya
jahiliyyah yaitu zaman sbelum islam dan kata munafiq yaitu orang masuk islam
hanya di mulut saja, tetapi di hati nya tidak ada.
6) Kemampuan bahasa Arab lebih besar dari pada bahasa serumpun yang lain,
kandungan pengertian nya tercrmin dalam ungkapan-ungkapannya dan terjabar di
dalam kaidah-kaidahnya.
B.
Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
-
Dr.Abdul Wahid Wafi, Fiqh Lughah,
Darul an-nahdhatu Misri Liltab’ Wa An-nashari: Kairo,
-
Muhammad Sirhaan, Fiqh Lughah Ilmu
Bahasa Arab, (IKIP Semarang Press: Semarang),
-
Ahmad Thib Raya, “Aspek-aspek Kebahasaan
di dalam Alquran dan Pengaruhnya Terhadap Penafsiran dan Istimbath Hukum”,
Makalah, disampaikan pada Orasi Ilmiah dalam
rangka Pembukaan Kuliah PPS IAIN Alauddin Makassar.
[1] Dr.Abdul Wahid
Wafi, Fiqh Lughah, Darul an-nahdhatu Misri Liltab’ Wa An-nashari: Kairo.
Hal.118
[2] Muhammad
Sirhaan, Fiqh Lughah Ilmu Bahasa Arab, (IKIP Semarang Press: Semarang)
[3] Keterangan
tersebut dari aspek 1-7 dapat dibandingkan dengan penjelasan Ahmad Thib Raya, “Aspek-aspek
Kebahasaan di dalam Alquran dan Pengaruhnya Terhadap Penafsiran dan Istimbath
Hukum”, Makalah, disampaikan pada
Orasi Ilmiah dalam rangka Pembukaan Kuliah PPS IAIN Alauddin Makassar, h. 3-5.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !