B. Permainan Ular
Tangga
1. Pengertian
Permainan
Permainan adalah kegiatan yang anak-anak lakukan sepanjang hari karena bagi anak
bermain adalah hidup dan hidup adalah bermain. Permainan adalah sesuatu
kegiatan yang dilakukan secara
berulang-ulang dan akan menimbulkan kesenangan, kepuasan bagi diri
sendiri. Permainan adalah sebagai sarana sosialisasi diharapkan melalui bermain
dapat memberi kesempatan anak untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan
perasaan, berkreasai dan belajar secara menyenangkan.[1] Permainan
merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela, tanpa paksaan atau tekanan
dari pihak luar.[2]
Dari beberapa definisi di atas, dapat
disimpulkan bahwa permainan adalah kegiatan yang dilakukan secara sukarela
dengan ataupun tanpa mempergunakan alat, sebagai pengalaman belajar untuk
memperoleh pengetahuan dan mengembangkan kemampuan dalam diri (anak) yang dapat
menimbulkan kesenangan/kepuasan.
2. Ular Tangga
Ular tangga adalah salah satu
jenis permainan tradisional yang mendunia. Permainan ini merupakan jenis
permainan kelompok, melibatkan beberapa orang dan tidak dapat digunakan secara
individu, permainan ini diciptakan pada tahun 1870.. Media ini
digunakan untuk mengulang (review) pelajaran yang telah diberikan. Media
pembelajaran dengan menggunakan permainan ular tangga ini terdiri dari 4 bagian
yaitu; kertas petak permainan, kartu pertanyaan, dadu dan maskot. Untuk membuat
media ini sangatlah sederhana. Kita dapat memperoleh permainan ular tangga di
toko-toko mainan. Namun jika kita ingin membuatnya sendiri, kita dapat
memodifikasi sedemikian rupa seperti apa yang kita inginkan.
3. Penggunaan
Media Ular Tangga di Madrasah Ibtidaiyah Al-Aman Kuin Utara Banjarmasin
Ada beberapa aturan dalam penggunaan media
permainan ular tangga diantaranya adalah:[3]
1. Semua pemain memulai permainan
dari petak nomor 1 dan berakhir pada petak nomor 100.
2. Terdapat beberapa jumlah ular
dan tangga yang terletak pada petak tertentu pada papan permainan.
3. Terdapat 1 buah dadu dan
beberapa bidak. Jumlah bidak yang digunakan sesuai dengan jumlah pemain. Bisaanya bidak
menggunakan warna yang berbeda untuk setiap pemain, tidak ada aturan tertentu
untuk jenis bidak yang harus digunakan.
4. Panjang ular dan tangga bermacam-macam, ular dapat memindahkan bidak pemain mundur beberapa petak, sedangkan tangga
dapat memindahkan bidakpemain maju beberapa petak.
5. Sebagian dari ular dan tangga adalah pendek, dan hanya sedikit tangga
yang panjang. Pada beberapa papan bermain terdapat ular
pada petak nomor 99 yang akan memindahkan bidak pemain jauh ke bawah.
6. Untuk menentukan siapa yang mendapat giliran pertama, bisaanya
dilakukan pelemparan dadu oleh setiap pemain, yang mendapat nilai tertinggi
ialah yang mendapat giliran pertama.
7. Semua
pemain memulai dari petak nomor 1.
8. Pada saat gilirannya, pemain melempar dadu dan dapat memajukan
bidaknya beberapa petak sesuai dengan angka hasil lemparan dadu.
9. Bila pemain mendapat anggka 6 dari pelemparan dadu, maka pemain
tersebut mendapat giliran sekali lagi untuk melempar dadu dan memajukan
bidaknya sesuai dengan angka yang diperoleh dari pelemparan dadu terakhir.
10. Boleh terdapat lebih dari 1 bidak pada
suatu petak.
11. Jika bidak pemain berakhir pada petak yang mengandung kaki tangga,
maka bidak tersebut berhak maju sampai pada petak yang ditunjuk oleh puncak
dari tangga tersebut.
12. Jika bidak pemain berakhir pada petak yang mengandung ekor ular,
maka bidak tersebut harus turun sampai
pada petak yang ditunjuk oleh kepala dari ular tersebut.
13. Pemenang dari permainan ini adalah pemain yang
pertama kali berhasil mencapai petak
100.
Adapun langkah-langkah pembelajaran media
ular tangga:
- Guru
menyampaikan materi yang akan diajarkan
- Siswa disuruh
menunjukkan dan menghitung benda-benda apa saja yang ada di kelas.
- Guru menjelaskan rencana kegiatan yang akan
dilakukan yaitu dengan permainan ular tangga.
- Guru membagi
anak dalam beberapa kelompok
- Terdapat 1
buah dadu dan beberapa bidak. Jumlah bidak yang digunakan sesuai dengan jumlah
pemain.
- Semua pemain
memulai dari petak nomor 1.
- Pada saat
gilirannya, siswa melempar dadu dan dapat memajukan bidaknya beberapa petak
sesuaidengan angka hasil lemparan dadu.
- Bila siswa
mendapat anggka 6 dari pelemparan dadu, maka pemain tersebut mendapat giliran
sekali lagi untuk melempar dadu.
- Jika bidak
siswa berakhir pada petak yang mengandung kaki tangga, maka siswa memperoleh
pertanyaan penjumlahan pengurangan dari guru. Jika siswa bisa memjawabnya, maka
bidak tersebut berhak maju sampai pada petak yang ditunjuk oleh puncak dari
tangga tersebut. Dan jika siswa tidak bisa menjawab, maka dia akan tetap
dikotak itu.
- Jika bidak
siswa berakhir pada petak yang mengandung ekor ular, maka akan mendapatkan pertanyaan lagi dari guru.
Dan jika dia tidak bisa menjawab maka bidak tersebut harus turun sampai pada
petak yang ditunjuk oleh kepala dari ular tersebut. Tetapi bila pertanyaannya
bisa dijawab, dia tidak akan turun ke kepala ular.
- Pemenang dari permainan ini adalah siswa yang
pertama kali berhasil mencapai petak 50.
- Bagi siswa
yang memenangkannya akan diberikan hadiah
- Secara
berurutan siswa disuruh menyebutkan bilangan dari 1-50 yang terdapat pada papan
ular tangga.
- Siswa diajak
membilang loncat 2, 3, 4, 5 dan lainya.
-Kelebihan media ini sebagai berikut:
1.Media ular tangga ini sangat efektif untuk mengulang
(review) pelajaran yang telah diberikan
2.Media ini sangat praktis dan ekonomis serta mudah
dimainkan
3.Dapat meningkatkan antusias siswa dalam menggunakan
media pembelajaran ini
4.Siswa akan menjawab pertanyaan dengan
sungguh-sungguh apabila mereka berhenti di kotak pertanyaan
5.Media ini sangat disenangi oleh murid karena banyak
terdapat gambar yang menarik dan full colour
6.Pada permainan ini mampu melatih sikap siswa untuk
mengantri dalam memulai pengocokan/permainan
7.Melatih kognitif siswa saat menjumlahkan mata ular
saat dadu keluar
8.Melatih kerjasama (kelompok)
9.Memotivasi siswa agar terus belajar karena belajar
adalah hal yang menyenangkan dan mengasyikan, bukan lagi sesuatu yang hanya
harus terpaku pada lembaran-lembaran soal ulangan
10.Menerapkan imajinasi siswa tentang peraturan
permainan
-Kelemahan media ini adalah:
a.Dimungkinkan menimbulkan kejenuhan karena banyaknya
pertanyaan yang akan ditemui siswa
b.Akan menimbulkan kejenuhan pada siswa yang menunggu
giliran permainan
c.Keadaan kurang terkontrol akibat kurangnya
pengawasan guru dalam proses permainan
d.Tanpa pengawasan yang intensif dari guru, siswa
dapat mudah terjebak dalam permainan ular tangganya saja tanpa bisa menyerap
nilai-nilai atau tujuan digunakan media pembelajaran ini
e.Media ini tidak cocok digunakan untuk kelas dengan
jumlah siswa yang besar
f.Membutuhkan persiapan yang matang agar menyesuaikan
konsep materi dan kegiatan pembelajaran
g.Jika terdapat siswa yang cenderung cepat bosan maka
ia akan kehilangan minat untuk bermain
h.Penggunaan media permainan ular tangga memerlukan
banyak waktu untuk menjelaskan kepada anak
i.Permainan ular tangga tidak dapat mengembangkan
semua materi pembelajaran
j.Kurangnya pemahaman aturan permainan oleh anak dapat
menimbulkan kericuhan
k.Jika siswa turun tangga maka kemungkinan mendapatkan
jenis soal yang sama
l.Bagi anak yang tidak menguasai materi dengan baik
akan mengalami kesulitan dalam bermain.
NAMA : RUSMIYATI
NIM : 1101231355
[1] Dr. Yuliani
Nurani Sujiono, M.Pd. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: PT. Indeks. 2009), hal. 144-145
[2] Hurlock,
Elizabeth B. Perkembangan Anak Jilid II-Edisi ke 6. (Jakarta: Erlangga,
2011), hal. 2.
[3] Fathul
Mujib dan Nailur Rahmawati, Metode Permainan-Permainan Edukatif Dalam
Belajar Bahasa Arab, (Jogjakarta: Diva Press, 2011), hal. 127-129.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !