BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Hakekat Hapalan Kosakata di Madrasah Tsanawiyah
1.Pengertian Hapalan Kosakata
Kata hafalan juga berasal dari kata حفظا – يحفظ – حفظ
yang berarti menjaga, memelihara dan melindungi.[1] Kamus
Bahasa Indonesia kata kata hafalan yang artinya telah masuk dalam ingatan
tentang pelajaran atau dapat mengucapkan di luar kepala tanpa melihat buku atau
catatan lain.
Menurut Ahmad Djanan Asifuddin, pembelajaran hafalan kosakata
(al-mufradât) yaitu proses penyampaian bahan pembelajaran yang berupa kata atau
perbendaharaan kata sebagai unsur dalam pembelajaran bahasa Arab.
Dengan demikian, hapalan kosakata adalah mampu
memahamidan hafal kumpulan kata-kata yang membentuk bahasa yang diketahui
seseorang dan kumpulan kata tersebut akan ia digunakan dalam menyusun kalimat Jadi
dalam prakteknya setelah siswa memahami kosakata kemudian mereka diajari untuk
menggunakannya baik dalam bentuk ucapan maupun tulisan.
2. Pembelajaran Hapalan Kosakata
Pembelajaran hapalan kosakata adalah
peserta didik mampu menguasai mufradat,
menerjemahkannya, dan mampu menggunakannya dalam jumlah (kalimat) yang benar.
Artinya tidak hanya sekedar hafal kosakata tanpa mengetahui bagaimana
menggunakannya dalam komunikasi yang sesungguhnya.
Prinsip-prinsip dalam pemilihan hapalan kosakata
yang akan diajarkan kepada pembelajar asing (selain penutur arab) adalah
sebagai berikut:
1. Tawatur (Frequency), yaitu frekuensi penggunaan kata-kata yang tinggi
dan sering itulah yang harus menjadi
pilihan.
2. Tawazzu’ (Range), yaitu mengutamakan kata-kata yang banyak digunakan
baik di negara Arab maupun di negara-negara non Arab atau di suatu negara
tertentu yang mana kata-kata itu lebih sering digunakan.
3. Mutaahiyah (Availability), mengutamakan kata-kata atau kosakata yang
mudah dipelajari dan digunakan dalam berbagai media atau wacana.
4. Ulfah (Familiarity), yakni mendahulukan kata-kata yang sudah dikenal dan
cukup familiar didengar, seperti penggunaan kata شَمْسٌ
lebih sering digunakan dari pada kata ذٌ كاءٌ
, padahal keduanya sama maknanya.
5. Syumuul (Coverage), yakni kemampuan daya cakup suatu kata untuk memiliki
beberapa arti, sehingga menjadi luas cakupannya. Misalnya kata يبت
lebih luas daya cakupannya dari pada kata منـزل
6. Ahammiyah (Significance), yakni mengutamakan kata-kata yang memiliki
arti yang signifikan untuk menghindari kata-kata umum yang banyak ditinggalkan
atau kurang lagi digunakan.
7. ‘uruubah, yakni mengutamakan kata-kata Arab dari kata-kata serapan yang
diarabisasi dari bahasa lain. Misalnya kata الهاتف , المذيـاع, التلفاز
secara berurutan ini harus diutamakan pemilihannya dari pada kata التليفون , الراديو
dan التلفزيون.
3.Tujuan Pembelajaran Hapalan Kosakata
Tujuan utama pembelajaran hapalan kosakata adalah :
a.Memperkenalkan kosakata baru kepada peserta didik.
b.Melatih peserta didik untuk dapat mengucapkan kosakata itu dengan
benar.
c.Memahami makna kosakata, baik secara denotatif/leksikal (berdiri
sendiri) maupun ketika digunakan dalam
konteks kalimat tertentu (makna konotatif dan gramatikal).
d.Mampu menggunakan kosakata tersebut dalam
berekspresi, baik secara lisan (berbicara) maupun tulisan (mengarang) sesuai
dengan konteks yang benar.
1. Hakekat Metode
a.Pengertian Metode
Metode adalah cara yang teratur dan sitematis untuk
mencapai tujuan, cara-cara yang dilaksanakan untuk mengadakan interaksi belajar
mengajar dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Prof. Dr. Winarno Surahmad
(1986) menegaskan bahwa metode pengajaran adalah cara, yang di dalam fungsinya
merupakan alat untuk mencapai tujuan. Makin baik metode yang diterapkan, maka
makin efektif pencapaian tujuan. Sedangkan untuk menetapkan apakah sebuah
metode dapat disebut baik diperlukan patokan yang bersumber dari beberapa
faktor yang di antaranya adalah tujuan yang akan dicapai dan yang merupakan
faktor utama.
b.Metode Ulang-Ucap
Metode pembelajaran Ulang Ucap merupakan salah
satu sub bagian dari model pembelajaran berbicara pada mata pelajaran Bahasa
Arab. Sub bagian yang lain dari model pembelajaran berbicara yaitu : lihat
ucapkan, memberikan, menjawab pertanyaan, bertanya, reka cerita gambar,
melanjutkan cerita, menceritakan kembali, bercerita, parafrase, bermain peran.
c.Penggunaan Metode Ulang-Ucap di Madrasah Tsanawiyah Taman Hudaya Bincau
Penggunaan metode Ulang-Ucap melatih lisan
siswa agar terbiasa mengucapkan kosakata Arab. Model ucapan dapat berupa suara
guru atau rekaman native speaker (atau berupa kaset). Model ucapan kosakata yang
diperdengarkan kepada siswa disusun dengan teliti, kemudian siswa memperhatikan
cara pengucapan. Materi disesuaikan dengan kondisi siswa atau disesuaikan
dengan kurikulum sekolah. Teknik Ulang Ucap ini juga bisa dilakukan dengan
bantuan kartu gambar.
Langkah-langkah pembelajaran :
- Model ucapan diperdengarkan di depan kelas
-
Siswa mendengarkan dengan teliti
- Siswa mengucapkannya kembali sesuai dengan suara yang didengar
Metode pembelajaran Ulang Ucap merupakan pembelajaran
tingkat awal/pertama pada model pembelajaran Berbicara. Dengan demikian maka
dikandung pengertian bahwa model pembelajaran ini sebagai langkah awal/dasar
bagi pembelajaran selanjutnya yaitu model pembelajaran Lihat Ucapkan. Langkah
pembelajaran dan proses pembelajaran Ulang Ucap dapat menyerupai model
pembelajaran Dengar Ulang Ucap (Mendengarkan), namun boleh divariasikan
dan dikombinasikan agar lebih kreatif dan menyenangkan asal tetap mengacu pada
tujuan pembelajaran. Penilaian dalam model pembelajaran Ulang Ucap dititikberatkan pada lafal dan intonasi yang
jelas dan tepat.
Salah satu contoh langkah-langkah pembelajarannya,
sebagai berikut :
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran/KD.
-
Guru mengucapkan sebuah kata atau kalimat
sederhana dengan intonasi yang jelas.
-
Guru menyuruh seluruh siswa bersama-sama mengulang ucapan/kata-kata
kosakata yang baru saja diucapkan guru.
-
Guru menunjuk salah satu siswa mengulang
ucapan/kata-kata kosakata yang baru saja diucapkan guru, dilanjutkan dengan
siswa yang lain.
-
Guru mengulangi lagi dengan ucapan
kata-kata/kalimat kosakata yang lain, lalu melakukan langkah ketiga dan
keempat.
-
Guru menunjuk salah satu siswa mengucapkan
sebuah kata/kalimat kosakata, lalu siswa yang lain mengulang ucapan
kata/kalimat tersebut.
Demikian seterusnya sampai seluruh siswa maju
mengulang ucapan dari guru atau siswa.
- Evaluasi.
[1] Mahmud Yunus, Kamus
Arab-Indonesia, Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wadzuhryah, 1990, cet.II, hlm.
105.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !