BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Hakekat Keterampilan Berbicara Bahasa Arab
di MI
1.Pengertian Keterampilan Berbicara Bahasa Arab
Kamus
Besar Bahasa Indonesia keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2008: 196) tertulis bahwa berbicara
adalah “berkata, bercakap, berbahasa atau melahirkan pendapat (dengan
perkataan, tulisan, dan sebagainya) atau berunding”. Keterampilan yaitu
kemampuan untuk menggunakan akal, fikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan,
mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehngga menghasilkan
sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut.
Keterampilan
berbicara bahasa Arab adalah kecekatan dan kecepatan dalam mengutarakan buah pikiran dan perasaan,
serta ketepatan dan kebenaran dalam memilih kosakata dan kalimat dengan bahasa
Arab secara lisan.[1]
Berbicara secara umum dapat diartikan suatu
penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh orang
lain(Depdikbud, 1984:3/1985:7). Pengertiannya secara khusus banyak dikemukakan
oleh para pakar. Henry Guntur Tarigan (2008:16), mengemukakan berbicara adalah
kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan,
menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Sedangkan sebagai
bentuk atau wujudnya berbicara disebut sebagai suatu alat untuk
mengkomunikasikan gagasan-gagasan serta dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak.
Sty Slamet (2007:12) menjelaskan bahwa
berbicara adalah kegiatan mengekspresikan gagasan, perasaan, dan kehendak
pembicara yang perlu diungkapkan kepada orang lain dalam bentuk ujaran.
Sedangkan menurut Sabarti Ahdiah (1992:3) berbicara adalah keterampilan
menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. Selanjutnya Nurhatim (2009:1)
berbicara adalah bentuk komunikasi verbal yang dilakukan manusia dalam rangka
pengungkapan gagasan dan ide yang telah disusun dalam pikiran.
Menurut Suharyanti (1996:5), berbicara
adalah suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar (audible) yang dapat
dilihat (visualble) yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia demi maksud dan
tujuan gagasan-gagasan yang dikomunikasikan
Menurut
Aziz Fahrurrozi mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah kemampuan
pengucapan suara Arab dengan pengucapan yang baik sehingga suara tersebut
sesuai dengan makhrojnya yang telah ditetapkan oleh para ahli .[2]
Dari
beberapa definisi di atas dapat dsimpulkan bahwa keterampilan berbicara adalah
kemampuan mengungkapkan pendapat atau pikiran kepada seseorang secara lisan
dengan aturan kebahasaan tertentu.
2.Pengertian Pembelajaran Berbicara Bahasa Arab
Berbicara adalah kemampuan mengungkapkan
bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta
menyampaikan fikiran gagasan dan perasaan.
Berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atu penyimak.[3]
Dengan demikian pembelajaran berbicara
dapat didefinisikan sebagai aktifitas mengungkapan gagasan, pendapat, ide
melalui lisan dalam kegiatan pembelajaran.
c.Tujuan Pembelajaran Berbicara Bahasa Arab
- Agar peserta didik mampu berinteraksi
dengan guru, teman atau dengan orang asing (asli Arab) dengan baik dan benar.
- Melatih dan mengembangkan potensi peserta
didik dalam menggunakan bahasa secara lisan untuk mengemukakan pendapat,
perasaan, menjalin komunikasi, dan melakukan interaksi dengan masyarakat luas.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !